AMBON, Indotimes.co.id – Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa mengaku, masih banyak persoalan mendasar yang dihadapi Maluku. Pasalnya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat kemiskinan Februari 2025 berada di level 15,38 persen, menurun dibandingkan 2024 (16,05 persen).

Namun sayangnya, Provinsi Maluku masih lebih tinggi dari rata-rata nasional. Tingkat pengangguran terbuka tercatat 5,95 persen, sementara inflasi bulanan cenderung fluktuatif.

Demikian disampaikan Gubernur dalam pidatonya, saat rapat paripurna istimewa, dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Maluku ke-80, yang berlangsung di ruang rapat paripurna, Selasa (19/8).

“Perjalanan ribuan mil dimulai dari satu langkah kecil. Kita sudah mulai melangkah, dan langkah itu berada di jalur yang tepat. Jika semua elemen bangsa bergerak bersama, saya yakin Maluku bisa keluar dari persoalan besar ini,” tandas Gubernur.

Dia kemudian mengingatkan, jika perayaan HUT Provinsi Maluku ke-80 menjadi momentum penting, untuk meneguhkan komitmen transformasi Maluku menuju provinsi yang maju, adil, dan sejahtera, dalam semangat menyongsong Indonesia Emas 2045.

“Harmoni adalah pondasi. Dari pondasi itu, kita membangun infrastruktur, ekonomi, sosial budaya, politik, dan tata kelola pemerintahan, sekaligus membentuk manusia Maluku yang unggul, percaya diri, dan bermartabat,” ujar Lewerissa

Dia menyebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku telah menetapkan sejumlah program prioritas, antara lain pembangunan rumah sakit baru di Pulau Buru, proyek Jalan Lingkar Teluk Ambon, percepatan pembangunan Bendungan Buru dan Blok Abadi Masela, serta peningkatan kesejahteraan guru dan tenaga kesehatan.