JAKARTA, Indotimes.co.id – Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mengingatkan bahwa Rapat Anggota Tahunan (RAT) sebagai forum demokrasi ekonomi koperasi bukan sekadar forum laporan, melainkan ruang untuk memperkuat tata kelola, mendengar suara anggota, dan menyusun arah langkah ke depan.
“Saya mengapresiasi keseriusan dan komitmen KSP TLM Indonesia dalam menjaga nilai-nilai koperasi yang sehat, terbuka, dan akuntabel,” kata Menkop dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Selasa (15/3).
Bagi Menkop, RAT juga merupakan pondasi utama untuk menjadikan koperasi sebagai lembaga keuangan rakyat yang tangguh dan dipercaya.
Terlebih lagi, saat ini perekonomian global tengah menghadapi tekanan, ketidakpastian geopolitik, kenaikkan harha bahan pokok, tekanan terhadap daya beli masyarakat, hingga dampak perubahan kebijakan tarif AS terhadap semua sektor industri. “Ini menjadi tantangan nyata bagi kita semua,” ujar Menkop.
Di dalam negeri, meski pertumbuhan ekonomi masih terjaga di kisaran 5%, namun menghadapi persoalan mendasar, seperti kesenjangam akses keuangan, keterbatasan lapangan kerja formal, dan rentannya pelaku UMKM terhadap gejolak.
“Inilah saat dimana koperasi sebagai Economic Shock Absorber memiliki peran yang sangat penting,” ucap Budi Arie.
Menkop menambahkan, KSP TLM Indonesia yang telah berdiri selama 15 tahun, mengambil peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi melalui kenaikkan volume usaha koperasi dan keanggotaan koperasi.
Data menyebutkan, Tahun Buku 2024 KSP TLM Indonesia memiliki anggota sebanyak 312.831 orang, tumbuh sebesar 11,7% dari tahun sebelumnya, dengan jumlah aset sebesar Rp865 miliar atau naik 23,93%.
Modal sendiri tercatat sebesar Rp412 miliar (naik 46,62%), pendapatan Rp279 miliar (19,23%), dan menghasilkan SHU sebesar Rp137 miliar (naik 23,42%). “Gambaran tersebut menunjukkan tren kenaikkan dari tahun sebelumnya dan masih berpotensi untuk terus mengembangkan usahanya,” ungkap Budi Arie.














