JAKARTA, Indotimes.co.id — LSM LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) mendukung Amigus Curae, menghargai dan menghormati sikap politik Megawati Soekarno Putri untuk sementara tidak bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto, sebagai sikap negarawan yang pro demokrasi dan sikap kritis terhadap kondisi bangsa dewasa ini.

Hal tersebut disampaikan pendiri dan sekaligus Presiden LSM LIRA, HM.Jusuf Rizal, SH merespon pertanyaan media tentang sikap Ketua Umum PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan), Megawati yang terkesan menolak untuk bertemu Presiden Jokowi dan Prabowo di Jakarta.

“Kita harus menghargai dan menghormati sikap Ibu Mega untuk menolak bertemu Presiden Jokowi maupun Prabowo karena berbagai pertimbangan strategis dan politis. Artinya Ibu Mega dapat menyerap aspirasi kadernya maupun masyarakat,” tegas Jusuf Rizal, pria berdarah Madura-Batak yang akrab dengan Guruh Soekarno Putera.

Dalam penilaian Jusuf Rizal, sikap Megawati sebenarnya sudah tercermin dari banyak pernyataan sebelumnya. Seperti pepatah Kisah Malin Kundang yang menceritakan tentang anak laki-laki yang durhaka pada ibunya sendiri, ia dengan sengaja menyakiti hati ibunya, sehingga Malin Kundang mendapatkan hukuman yang sangat berat sepanjang hidupnya. Ini tidak lepas dari sikap Presiden Jokowi yang seperti kacang lupa kulitnya.

Baca Juga:  Banyak Pelanggaran, Rano-Embay Resmi Daftarkan Gugatan ke MK

Sikap Megawati juga mencerminkan keputusan hijrah. Menjauhi yang tidak baik dan mengedepankan semangat amal ma’ruf nahi munkar. Selain tentu merespon berbagai kondisi bangsa saat ini, termasuk nilai tukar rupiah yang kian melemah dengan dolar (1 US Rp.16.170) yang seharusnya menjadi perhatian serius bangsa

Sikap itu juga mencerminkan kekecewaan Megawati terhadap pelaksanaan Pemilu 2024 yang dinilai jauh dari prinsip-prinsip demokrasi. Dan hal itu dikemukakan Megawati melalui Amicus Curiae atau friends of court (sahabat peradilan) Habis Gelap Terbitlah Terang ke Mahkamah Konstitusi. Masyarakat banyak yang mendukung.

Amicus Curiae adalah masukan dari individu ataupun organisasi yang bukan bertindak sebagai pihak dalam perkara namun menaruh perhatian atau lebih berkepentingan terhadap suatu kasus/masalah

“Dalam konteks Politik keputusan Megawati untuk tidak bertemu dengan Presiden Jokowi dan Prabowo merupakan sikap konsistensi Megawati terhadap pro demokrasi. Dan Megawati memiliki keteguhan sebagaimana sikapnya terhadap Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang tidak mau bertemu,” tegas Jusuf Rizal

Baca Juga:  Jaga Persatuan, Sukseskan Pelantikan Presiden-Wapres Pilihan Rakyat

Karena menyangkut hal strategis dan politis, LSM LIRA menghargai, menghormati, mendukung Amicus Curiae serta sikap Ibu Megawati yang teguh dengan prinsip keberpihakan kepada demokrasi maupun aspirasi rakyat. Tentu sebagai Ibu, Megawati pasti kecewa dengan sikap kadernya yang mbalelo yaitu keluarga Jokowi (Gibran, Kaesang dan Bobby Nasution).

Sosok HM.Jusuf Rizal dikenal memiliki kedekatan dengan keluarga Soekarno. Guruh Soekarno Putra, Pembina di LSM LIRA. Dia juga dekat dengan keluarga HM.Soeharto dengan membentuk Paguyuban Loyalis HM.Soeharto. Jargonnya Membangun Indonesia, Menjaga Negeri.

Pada Pilpres tahun 2004 dan 2019, Ketum PWMOI (Perkumpulan Wartawan Media Online Indonesia) itu merupakan Relawan SBY-JK sebagai Direktur Blora Center bersama Alm Sudi Silalahi. Pilpres 2014 menjadi Ketua Relawan Prabowo-Hatta dan pada Pilpres 2019, Ketua Relawan The President Center, Jokowi-Amin