Beranda Sport

BNI Kembali Dukung BNI Indonesian Masters 2023, Turnamen Golf Terbesar di Indonesia

BNI Kembali Dukung BNI Indonesian Masters 2023, Turnamen Golf Terbesar di Indonesia

JAKARTA, Indotimes.co.id-Indonesian Masters akan kembali diselenggarakan di Indonesia pada tahun 2023 ini. Turnamen golf profesional internasional terbesar di Indonesia ini akan bekerjasama lagi dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI sebagai Sponsor Title.

Ini merupakan kali kedua BNI berpartisipasi dalam Indonesian Masters pasca-pandemi setelah sukses digelar pada tahun 2022. Partisipasi BNI kali ini merupakan bukti komitmen perseroan dalam memberikan kontribusi penuh untuk pengembangan golf di benua Asia, khususnya di Indonesia.

Adapun turnamen ini telah digelar untuk kesebelas kalinya di lapangan berstandar internasional Royale Jakarta Golf Club, Halim Perdana Kusumah, Jakarta. Turnamen yang akan diselenggarakan pada 16-19 November 2023 ini menjadi bagian dari International Series dan akan menyediakan total hadiah senilai US$1.5 juta.

Sejak dimulainya International Series pada musim sebelumnya, turnamen ini telah menjadi salah satu event unggulan Asian Tour yang bekerja sama dengan LIV Golf Investment.

Dengan variasi hadiah antara US$1,5 juta hingga US$2 juta, International Series telah menjadi marquee event di Asian Tour, diikuti oleh para pegolf terbaik dan elit dari Asia serta dunia.

BNI Indonesian Masters, selain menjadi salah satu event bergengsi Asian Tour, juga merupakan turnamen profesional terbesar di Indonesia. BNI Indonesian Masters juga akan menjadi acara penutup musim kompetisi tahun 2023, di mana juara Asian Tour Order of Merit dan International Series akan ditentukan.

Founder Indonesian Masters Jimmy Masrin mengatakan, pihaknya bangga dapat mengumumkan penyelenggaraan Indonesian Masters untuk yang kesebelas kalinya. “Kami sangat senang bahwa Asian Tour masih mempercayakan Indonesian Masters sebagai salah satu turnamen unggulan mereka. Ini merupakan salah satu pencapaian terbesar bagi kami sejak pertama kali mengadakan turnamen besar ini 12 tahun yang lalu,” kata Jimmy dalam konferensi pers BNI Indonesia Masters di Jakarta, Rabu (13/9).

Sejak dimulai pada tahun 2011, Indonesian Masters telah mendorong pegolf Asia, khususnya pegolf Indonesia sebagai tuan rumah, untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka dan bersaing di level yang lebih tinggi.

Melalui BNI Indonesian Masters, pegolf Indonesia telah berjuang untuk sejajar dengan pegolf dari Asian Tour. Peningkatan status Indonesian Masters sebagai bagian dari International Series telah meningkatkan level persaingan di turnamen.

“Dengan menjadi bagian dari International Series, BNI Indonesian Masters yang menghadirkan level kompetisi elite berhadiah jutaan dolar tentunya akan diikuti oleh pemain luar biasa, yang belum pernah terjadi sebelumnya di Asia. Ini tentunya mendorong para pegolf di Tanah Air untuk lebih terpacu dan berlatih lebih keras agar bisa bersaing di turnamen BNI Indonesian Masters,” jelas dia.

BNI Indonesian Masters juga telah memajukan industri golf di Indonesia. Acara ini telah membuat Indonesia, terutama Jakarta, menjadi destinasi wisata golf terbesar di bulan November, dengan perhatian dunia yang tertuju pada penyelenggaraan Indonesian Masters 2023 di Royale Jakarta Golf Club.

Bagi Royale Jakarta Golf Club, ini merupakan kesempatan ke-11 mereka sebagai venue turnamen golf profesional bergengsi di Indonesia. Lapangan golf ini, dengan total 27 hole karya Bob Moore dan JMP Golf Design, telah siap untuk menyambut turnamen golf profesional terbesar se-Indonesia ini.

Presiden Direktur Royale Jakarta Golf Club Hendro Sutandi menyatakan, pihaknya sangat bangga menjadi tuan rumah Indonesian Masters untuk ke-11 kalinya.

“Turnamen Asian Tour ini telah meningkatkan citra Royale Jakarta Golf Club sebagai destinasi golf terkemuka di Indonesia. Untuk BNI Indonesian Masters 2023, kami siap menyediakan venue yang akan memberikan pengalaman berkesan bagi para pemain dan penonton turnamen International Series ini,” ujar dia.

Kehadiran Indonesian Masters tahun ini tak terlepas dari dukungan yang signifikan dari BNI. Melalui BNI Indonesian Masters 2023, BNI dan Indonesian Masters berkomitmen untuk melanjutkan eksistensi turnamen golf profesional internasional terbesar dan paling sukses di Indonesia ini.

Sementara itu, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, eksistensi turnamen ini yang konsisten diselenggarakan dan mengundang Para Pemain Golf Top dari seluruh Dunia, telah mendorong BNI untuk terus mendukung kegiatan ini dan berkomitmen sebagai Title Sponsor terhadap Indonesian Masters 2023.

“Sebagai salah satu turnamen premium di Asian Tour, BNI Indonesian Masters 2023 merupakan Event Golf bertaraf Internasional terbesar di Indonesia dan menjadi sorotan para pemain golf kelas dunia. Hal Ini selaras dengan semangat BNI Go Global yang ingin mendorong lebih banyak bisnis lokal bersaing di kelas dunia,” kata Royke.

Selain BNI yang menjadi title sponsor, BNI Indonesian Masters 2023 juga mendapat dukungan dari Wonderful Indonesia dan Enjoy Jakarta sebagai supporting sponsor. Selain itu, ada sponsor lain seperti PT Lautan Luas Tbk, Hotel JS Luwansa, SvinGolf, V2 Indonesia, Hytera, Bali Hai, Indofood, You-C1000, GoodGame, Oma Elly, Baliwein, Batavia, dan Astragraphia.

Turnamen Indonesian Masters pertama kali digelar pada tahun 2011, dengan pegolf Inggris Lee Westwood sebagai juara hingga tiga kali (2011, 2012, dan 2015). Jazz Janewattananond dari Thailand meraih gelar Asian Tour Order of Merit 2019 berkat kemenangannya dalam Indonesian Masters 2019. Tahun lalu, pegolf Thailand, Sarit Suwannarut, menjadi juara dalam debutnya sebagai bagian dari International Series.

Tahun ini, sejumlah turnamen International Series telah berlangsung di berbagai negara seperti Oman, Qatar, Thailand, Vietnam, Inggris, dan Skotlandia. Sebelum berlangsung di Indonesia, International Series akan singgah di Singapura pada bulan Oktober mendatang.

Selain Westwood (2011, 2012, 2015) dan Jazz (2019), para pegolf yang pernah menjuarai turnamen Indonesian Masters meliputi Bernd Wiesberger (2013), Anirban Lahiri (2014), Poom Saksansin (2016 & 2018), dan Justin Rose (2017).

Exit mobile version