JAKARTA, Indotimes.co.id – Pecatur putra andalan Indonesia , GM Susanto Megaranto (2476) , menyapu kemenangan catur standart atas GM Daniel Quizon (2420/Filipina) pada hari kedua, Duel Meet Grand Master JAPFA Chess Festival 2025, Senin (6/10), di Gedung Serbaguna Senayan, Jakarta.
Susanto yang sejak hari pertama pertandingan katagori Duel Meet Grand Master, Minggu (5/10) tampil meyakinkan untuk memenangkan pada pertemuan kedua ini. Kali ini Susanto menghentikan lawannya pada langkah ke-48 dengan pembukaan King”s Indian.
Hasil ini untuk sementara membawa
Susanto unggul 2-0, dengan menyapu kemenangan di dua babak catur standart. Susanto berpeluang memenangkan katagori Duel Meet Grand Master, dimana dia masih melakoni empat babak lagi dengan rincian dua babak catur rapid dan dua babak catur blitz.
Hasil sebaliknya harus diterima bintang muda catur putri Indonesia, WIM Shafira Devi Herfeza (2149), yang kembali takluk dari Runner Up Juara Dunia, WIM Amina Kairbekova (2324) asal Kazakstan dalam pertandingan yang mengawali laga dengan pembukaan Ruy Lopez Morphy.
Shafira menyerah di langkah ke-32, hasil ini membuat dirinya tertinggal 0-2 di pertarungan Duel Meet Internasional Master JAPFA Chess Festival 2025.
Walau tertinggal sesudah kalah di dua babak catur standart, tapi IM Shafira belum tertutup kans untuk memenangi Duel Meet. Masih ada empat babak kelanjutan, yakni dua catur rapid dan dua catur blitz.
IM Shafira kembali menghadapi Mision Imposible, keadaan yang pernah dia dapat ketika merebut tiket lolos ke Kejuaraan Dunia. Saat itu posisinya di atas kertas tidak mungkin bisa lolos meraih tiket ke Kejuaraan Dunia. Tapi keajaiban terjadi, dia berhasil lolos menuntaskan Mision Imposible.
Novendra Buka Peluang
Sementara itu pecatur andalan Indonesia lainnya GM Novendra Ptiasmoro yang diunggulkan di katagori Open JAPFA Chess Festival 2025, kembali membuka peluaang, setelah memetik kemenangan pada babak ke-4, atas pecatur Pirman. Novendra tanpa kesulitan berartti menghentikan perlawanan Pirman dalam 20 langkah.
Pada babak ke-3 yang berlangsung pada Senin pagi, secara mengejutkan Novendra yang jauh diunggulkan pada turnamen ini secara mengejutkan dikalahkan pecatur senior IM Irwanto Sadikin (Jawa Barat) di langkah ke-46.
Untuk sementara Novendra menempati peringkat ke 19 dengan poin 3 hingga babak ke 4. Masih banyak waktu untuk Novendra memenangkan turnamen yang berlangsung hingga babak 9 ini.
Mengomentari kekalahan yang diderita Shafira, Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PB Percasi, Kristianus Liem menyatakan, Shafira masih kurang fokus di menit-menit akhir pertandingan, sehingga Dia melakukan blunder dan kalah.
“Sebenarnya, Amina merupakan lawan yang seimbang bagi Shafira. Namun karena sering berbuat kesalahan, blunder di menit-menit akhirnya, Shafira harus mengakui keunggulan lawannya,” jelasnya.
Dia juga mengingatkan para pecatur senior nasional yang menjadi andalan Indonesia selama ini, untuk tidak cepat puas diri. Mereka harus terus berlatih untuk terus asah hl kemampuan terbaiknya, jangan sampai lengah, karena bisa dikalahkan para pecatur yang tingkatannya dibawah mereka.
Sementara itu untuk kategori Open JAPFA Chess Festival 2025, pecatur gaek asal Banten, IM Danny Juswanto meraih hasil sempurna, 4 poin kemenangan (VP) dari empat babak yang telah dimainkan. Di babak ketiga, Dia mengalahkan Irwanto Sadikin yang sukses menumbangkan GM Novendra Priasmoro di babak ketiga. Posisi kedua dan ketiga di Kategori Open ditempati Ruby TamonoPacc dan Akbar Akmainaidi, juga dengan 4 VP.
Turnamen JAPFA Chess Festival ke-15 yang mempertandingkan 12 Kategori dan Dwi Tarung Putera dan Puteri ini memperebutkan hadiah total sebesar Rp209.150.000.
Komitmen JAPFA Dukung Pecatur Muda ke Level Bergengsi
Sementara itu, Rachmat Indrajaya, Direktur Corporate Affairs JAPFA menuturkan, “Sejak pertama kali digelar pada 2003, JAPFA Chess Festival telah menjadi wadah lahirnya pecatur-pecatur andal tanah air
Pelaksanaan turnamen secara tahunan ini menjadi wujud komitmen JAPFA dalam mendukung pengembangan olahraga catur, sekaligus memberikan kesempatan bagi para atlet muda agar dapat berkembang dan berkompetisi di level yanglebih tinggi.” tutup Rachmat.














