Bantuan Wirausaha Pemula “Pecah Telor” di Kabupaten Kolaka Utara

KOLAKA UTARA, Indotimes.co.id – Sejak tahun 2011 program bantuan untuk pengembangan Wirausaha Pemula (WP) diluncurkan oleh Kementerian Koperasi dan UKM, baru tahun 2018 Kabupaten Kolaka Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara menerima kucuran bantuan pemerintah dalam rangka menumbuh kembangkan WP.

Hal tersebut disampaikan Asisten Deputi Permodalan, pada Deputi Bidang Pembiayaan, Kemenkop dan UKM, Luhur Pradjarto di hadapan 54 pelaku usaha mikro penerima dana bantuan pemerintah untuk pengembangan usaha Wirausaha Pemula di Kabupaten Kolaka Utara.

Luhur pun berpesan kepada para penerima bantuan agar memaksimalkan penggunaan dana untuk pengadaan peralatan sehingga dapat meningkatkan produktivitas. Luhur mengatakan dengan meningkatnya produktivitas diharapkan skala usaha UMKM juga dapat meningkat.

“Saya berharap bantuan ini dapat dipergunakan sesuai peruntukannya agar memberikan manfaat bagi peningkatan usaha masing-masing,” kata Luhur di Kabupaten Kolaka Utara,  Selasa (5/6).

Baca Juga:  65 Kluster Koptan Disiapkan Jadi Badan Ketahanan Pangan

Wakil Bupati Kolaka Utara H. Abas, menyambut baik upaya Kemenkop dan UKM dalam memberikan dukungan kepada UKM di Kabupaten Kolaka Utara. Abas berharap, UKM agar tumbuh dan berkembang sehingga dapat menumbuhkan perekonomian lokal.

Di tempat yang sama, Plt Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kolaka Utara, Budi Raharjo, meminta kepada penerima bantuan WP agar kreatif dan mampu untuk mengembangkan usahanya. Untuk itu, pihaknya akan membentuk Tim Monitoring dan Evaluasi terhadap pemanfaatan bantuan yang telah diterima.

Sedangkan Ahmad (26), salah satu penerima yang usahanya sebagai pengrajin kayu merasa senang, proposalnya disetujui sehingga dapat memperoleh bantuan. Dengan memanfaatkan limbah kayu, Ahmad bisa mendapat tambahan sekitar Rp 4 juta per bulan.

Ahmad akan menggunakan dana bantuan untuk membeli peralatan-peralatan pembuatan kerajinan kayu seperti mesin amplas, mesin bor, dan mesin serut. Dengan demikian ia optimis pendapatan yang diperoleh akan meningkat.

Baca Juga:  Kemenkop Sinergi dengan PPATK dan OJK

“Karena peralatan/mesin yang diangan-angankan akan segera dimiliki,”, kata Ahmad.

Potensi perkebunan cengkeh, juga dimanfaatkan oleh Wahyu (28), penerima bantuan lainnya. Dengan mengolah sekitar 300 kg daun cengkeh pilihan melalui proses penyulingan secara sederhana menjadi minyak cengkeh telah menghasilkan keuntungan bersih sekitar Rp 2 juta per pekan.

“Dana bantuan pemerintah yang diperoleh akan dipergunakan untuk membeli peralatan penyulingan mini sehingga daun cengkeh yang disuling akan lebih banyak,” kata Wahyu.