Kemenkop: Koperasi Telah Beri Kontribusi Nyata bagi Perekonomian

KUNINGAN, Indotimes.co.id – Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Agus Muharram mengatakan, koperasi telah memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan produk domestik bruto (PDB), kewirausahaan dan bisnis e-commerce pada usia yang ke-70 tahun.

“Banyak koperasi yang telah maju dan dapat memberikan manfaat bagi anggota dan masyarakat sekitar. Ini kontribusi nyata koperasi. Dan PDB merupakan indikator makro untuk mengetahui perkembangan perekonomian negara dalam periode tertentu,” kata Agus Muharram dalam sambutannya mewakili Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga pada peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-70 Tahun 2017 Tingkat Provinsi Jawa Barat, di Kabupaten Kuningan, Jumat (21/7).

Hadir dalam acara tersebut Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dan Bupati Kuningan Acep Purnama, Deputi Bidang Kelembagaan Kemenkop dan UKM Meliadi Sembiring, Ketua Dekopinwil Jabar Mustofa Djamaluddin dan unsur muspida kab/kota se-Jabar.

Agus Muharram mengatakan, berdasarkan data Kemenkop dan UKM dan Badan Pusat Statistik (BPS) diperkirakan kontribuso koperasi terhadap PDB nasional pada 2013 sebesar 1,1 persen.

Pada era pemerintahan Presiden Jokowi-JK, telah mengalami peningkatan cukup signifikan hingga pada 2016 mencapai 3,99 persen.

“Apabila kontribusi koperasi tersebut perhitungkan berdasarkan kontribusi anggota yang merupakan pemilik dan sekaligus pengguna, diperoleh perkiraan kontribusi anggota koperasi pada PDB nasional pada 2013encapai 13,56 persen,” ujar Agus Muharram.

Baca Juga:  Revolusi Mental Untuk Tingkatkan Kinerja ASN

Dengan demikian, kontribusi total koperasi sebagai lembaga beserta anggotanya pada tahun 2013 mencapai 15,27 persen.

Sepanjutnya pada tahun lalu, diperkirakan kontribusi anggota koperasi terhadap PDB nasional sebesar 20,71 persen. Sehingga, total kontribusi koperasi sebagai lembaga beserta anggotanya pada tahun lalu mencapai 24,70 persen.

“Capaian tersebut tidak terlepas dari komitmen pemerintahan Jokowi-JK untuk terus mengembangkan koperasi sebagai soko guru perekonomian nasional yang sehat, kuat, mandiri dan tangguh,” kata Agus Muharram.

Selain itu, Agus juga mengatakan, adanya peningkatan rasio tingkat aktivitas kewirausahaan sebesar 1,46 persen dalam kurun waktu 3 tahun terakhir. Yaitu dari 1,55 persen pada 2013 menjadi 3,01 persen pafa saat ini.

Menurut dia, peningkatan rasio aktivitas kewirausahaan tersebut juga tidak terlepas dari peran pemerintahan dan mengembangkan kewirausahaan di kalangan generasi muda, antara lain melalui program-program Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN).

“Hal ini tentu kerja sama pemerintah pusat dan daerah. Dan telah banyak kemajuan koperasi di Provinsi Jawa Barat. Selain menerima penghargaan pada Harkopnas saat ini, Bapak Gubernur pernah menerima tanda jasa, Satya Lencana Pembangunan dan Bintang Jasa dari koperasi,” kata Agus.

Baca Juga:  Masyarakat Diminta Memanfaatkan Dana WP dan KUR

Terkait program pengembangan koperasi ke depan, kata dia, koperasi akan memperoleh pengelola lahan melalui program reformasi agraria.

“Target pemerintah pusat sebanyak 5 juta sertifikat pada 2018 ini dan koperasi bisa memperoleh untuk sektor-sektor produksi,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Ahmad Heryawan mengatakan, program peningkatan ekonomi kerakyatan melalui koperasi harus terus didorong sehingga mampu mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat luas.

“Kita dukung program ekonomi kerakyatan sehingga koperasi bisa menyejahterkan rakyat,” ujar Ahmad Heryawan.

Terkait peringatan Harkopnas tingkat Jabar pada 2018 mendatang, Ahmad Heryawan akan menjadikan Karawang sebagai tuan rumah Harkopnas. Dimana juga terdapat koperasi terbaik yang memperoleh penghargaan pafa Harkopnas saat ini.

Sementara itu, Bupati Kuningan Acep Purnama mengatakan, terdapat 572 koperasi di Kuningan yang telah didukung Gerakan Masyarakat Sadar Koperasi dan Dekopinda.

“Kita telah mendapatkan 3 penghargaan pada Harkopnas ke-70 ini. Antara lain, penghargaan sebagai pembina koperasi dan penghargaan Kopti atau koperasi tahu tempe,” ujar Bupati.

Dia berharap melalui Gemaskop dapat segera koperasi segera bangkit untuk mencapai kemakmuran para anggotanya.

“Tentu koperasi harus memiliki SDM, menerapkan manajemen yang profesional dan menguasai kemajuan teknologi,” kata Acep Purnama.

Baca Juga:  Peringati Harkopnas, DWP Kemenkop Gelar Bakti Sosial ke Ponpes dan Yayasan Panti Asuhan

Hal hampir senada disampaikan Ketua Dekopin Wilayah Jabar Mustofa Djamaluddin. Dia menjelaskan, Harkopnas menjadi momentum strategis dan sudah hampir 3 tahun belakang ini Dekopinwil melakukan ikhtiar serta mendapar supporting awal yang luar biasa.

“Dulu di Jabar (kontribusi terhadap PDB) 1,1 persen. Sekarang sudah hampir 5 persen kontribusi terhadap PDB di Jabar,” ujar Mustofa.

Untuk itu, selanjutnya Dekopinwil Jabar akan membangun struktur untuk generasi muda dan gerakan cinta koperasi.

Di samping itu, kalangan pegiat koperasi di Kuningan terus berharap agar rumusan Dinas Koperasi tanpa mencantumkan UMKM. Hal itu agar fokus dan secara substantif, UMKM sebagai objek dan juga subjek sekaligus bagian penggerak koperasi.

“Jadi dinas koperasi dan UMKM walaupun sudah ada merger dengan perindustrian dan perdagangan, tapi bapak Bupati Kuningan dan DPRD telah memutuskan untuk koperasi menjadi dinas tersendiri,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, usai memberikan penghargaan kepada koperasi dan pegiat gerakan koperasi, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan menerima penghargaan Layang Pangajen  H Niti Soemantri sebagai tokoh penggerak koperasi dari masyarakat Jabar.