Koperasi ‘Papan Nama’, Menkop: Laporkan dan Bubarkan
(foto ist)

MAKASSAR, Indotimes.co.id – Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga meminta dinas koperasi maupun penggiat koperasi seperti Dekopinwil (Dewan Koperasi Indonesia Wilayah)  segera melaporkan jika ada temuan  koperasi yang  tinggal “Papan Nama” aja atau koperasi tak aktif untuk kemudian diproses pembubarannya.

“Kampanye pembubaran koperasi tak aktif ini akan terus dilakukan secara konsisten untuk menuju koperasi Indonesia yang berkualitas,” katanya  saat membuka Rakernas I Dekopin Tahun 2017 bertema ‘Tumbuh dan Berkembang Membangun Ekonomi Masyarakat ‘di lapangan Karebosi, Makassar, Senin (20/2/2017) malam.

Hadir dalam acara itu, Wagub Sulsel Agus Arifin Numang, Ketua Umum Dekopin Nurdin Khalid,  Ketua DPRD Sulsel Muh Rum, dan Walikota Makasar Muh Ramdhan Pomanto.

Menkop menegaskan tiga hal yang harus  dilakukan untuk perbaikan untuk mengembalikan citra koperasi, yaitu rehabilitasi, reorientasi dan pengembangan koperasi. Saat ini jumlah koperasi yang tidak aktif semakin turun. “Hal ini menunjukkan itikad untuk perbaikan dan bangkit kembali,” ujarnya.

Baca Juga:  Koperasi Incorporated Solusi Persaingan di Pasar Global

Sementara itu,  persoalan reorientasi, dengan merubah pola pikir yang mementingkan kualitas dibanding kuantitas. “Saat ini banyak berdiri koperasi namun kurang memperhatikan kualitasnya.  “Saya lebih suka koperasinya sedikit jumlahnya namun banyak anggotanya,” katanya.

Dengan demikian aset dan volume  usaha koperasi itu akan cepat berkembang.

Sementara itu, Ketua Umum Dekopin, Nurdin Halid mengatakan, Rakernas Dekopin merupakan rapat kerja untuk mempersiapkan pelaksanaan sejumlah hajatan besar bertaraf nasional dan internasional terkait dengan gerakan koperasi.

Hajatan itu adalah kongres Koperasi ke 4, Hari Koperasi ke 70,  Expo Internasional, dan Kemah Koperasi.  “Semua diadakan di Makassar pada bulan Juli 2017 dan akan mengundang seluruh gerakan koperasi dunia anggota ICA (International Co-operative Alliance),” ujarnya.

Dia menambahkan, potensi kawasan Timur Indonesia akan menjadi daya tarik bagi masuknya koperasi-koperasi besar dunia.

Penyelenggaraan Kongres Koperasi ke-4 di kota Makasar akan  membahas khusus “Koperasi Pilar Negara”, bersamaan dengan penyelenggaraan Acara Puncak Peringatan Hari Koperasi ke-70 Tahun 2017.

Baca Juga:  Pertumbuhan UMKM Tekan Angka Kemiskinan

“Koperasi sebagai pilar negara adalah mimpi besar Dekopin tahun 2045 untuk mensejahterahkan bangsa Indonesia dan setelah melihat keberhasilan di banyak negara dalam menjalankan usaha koperasi,”  tambah Nurdin.

Wagub Sulsel Agus Arifin mengatakan, koperasi bisa mengambil peluang usaha dari tingginya pertumbuhan ekonomi di Sulsel. Dimana pendapatan rakyat Sulsel (PDRB)  2016 mencapai Rp 44,6 juta, pertumbuhan ekonomi juga diatas rata-rata yaitu sebesar 7,41 persen dehgan inflasi 2,94 persen.

“Separuh kegiatan ekonomi di Sulaweai itu ada di Sulsel, namun dibanding di Jawa, kami relatif kecil,” katanya.

Untuk itu, pihaknya minta pemerintah pusat agar mendukung pembangunan infrastruktur di daerah yang merupakan kunci katalisator pertumbuhan ekonomi.

“Kami butuh angkutan kereta api untuk angkutan masal juga perluasan pelabuhan yang akan ditingkatkan dari 700 ribu kontainer menjadi 2 juta kontainer. Koperasi bisa mengambil bagian dari kegiatan pembangunan inftrastruktur ini,” katanya. (chr)

Baca Juga:  Gelar Hari UMKM Nasional, KemenKopUKM Suguhkan Rangkaian Transformasi UMKM Masa Depan