BEKASI, Indotimes.co.id – Bangsa Indonesia tak akan pernah lelah membela dan mendukung kemerdekaan Palestina untuk menjadi bangsa yang berdaulat. Bahkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat akan meminta pemerintah, baik melalui Tentara Nasional Indonesia (TNI), serta Kementerian Luar Negeri untuk mengawal bantuan pangan 1.000 Ton Ubi Jalar ke Palestina menggunakan Kapal Kemanusiaan Indonesia-Palestina.

Penegasan ini disampaikan Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri MUI Pusat Prof. Dr. KH. Sudarnoto Abdul Hakim, MA, dan Sekretaris Jenderal MUI Pusat Dr. H. Amirsyah Tambunan, M.Ag, saat menghadiri “Upacara Bendera Dukung Kemerdekaan Penuh Palestina” yang digelar di Pondok Pesantren Nuu Waar – Al Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN), di Kec. Setu, Kab. Bekasi, Jawa Barat, Senin (9/9).

Dalam upacara yang dipimpin inspektur upacara Presiden AFKN KH. MZ. Fadzlan Rabbany Garamatan itu, dilakukan Pengibaran Bendera Palestina dengan iringan Lagu Kebangsaan Palestina oleh Pasukan Pengibar Bendera dan Paduan Suara Ponpes Nuu Waar itu.

Upacara berlangsung khidmat dan haru, hingga diiringi isak tangis dari inspektur upacara saat mengumumlan Program Bantuan Pangan 1.000 Ton Ubi Jalar ddngan menggunakan Kapal Kemanusiaan Indoensia-Palestina.

Tampak hadir mengikuti upacara “langka” yang baru pertama kali dilakukan di lingkungan lembaga pendidikan pesantren itu, antara lain Sekjen Majelis Intelektual dan Ulama Muda (MIUMI) KH. Bachtiar Nasir, Lc, MM; Ketua Majelis Dzikir KH. Muhammad Syukur; Ketua Pengurus Pusat BKM Dewan Masjid Indonesia Dr. Nurdiati Akmal; Dirut Global Muslim Charity (GMC) Dr. H. Ahyudin, serta perwakilan Kedutaan Besar Palestina untuk Indonesia Syeikh Ibrahim Ali Hasan.

Menurut KH. Sudarnoto, upacara pengibaran bendera Palestina ini, merupakan momen yang membuatnya kagum dan terharu. ”Ini acara yang luar biasa sekali. Karena sangat konkrit sekali apa yang akan dilakukan terhadap Palestina,” tandasnya.

Diantaranya, jelas KH. Sudarnoto, telah dideklarasikan Pengibaran sekaligus Penyerahan Bendera Kebangsaan Palestina dari Indonesia. Deklarasi Petani Relawan Pangan Indonesia-Palestina.

Deklarasi Bantuan Pangan Ubi sebanyak 1.000 Ton, Deklarasi Relawan Thibbun Nabawi Indonesia Palestina. serta Peluncuran Kapal Kemanusiaan Indonesia-Palestina. “Ini menunjukkan bahwa bangsa Indonesia tak akan pernah lelah untuk membantu, mendukung, bahkan membela bangsa Palestina,” tegasnya lagi.

Melalui acara di pesantren Nuu Waar ini, tambah KH. Sudarnoto, mudah-mudahan akan diiukti pesantren-pesantren lain serta lembaga-lembaga keagamaan dan kemanusiaan lainnya. “Yang punya komitmen yang sama untuk membela Palestina. Allahuakbar…!” tandasnya.

Sementara itu dalam sambutannya, Sekjen MUI Pusat Dr. H. Amirsyah Tambunan, M.Ag, menjanjikan akan berkordinasi langsung dengan Menteri Luar Negeri dan Panglima TNI, agar mau melakukan pengawalan terhadap kebarangkatan Kapal Kemanusaian Indonesia-Palestina, saat melakukan pelayaran untuk mengirimkan bantuan pangan 1.000 Ton Ubi Jalar tersebut.

KH. Bachtiar Nasir menambahkan, bantuan pangan yang akan dikirimkan bukan hanya dalam bentuk buah Ubi Jalar, tetapi juga dalam bentuk Tepung Ubi. “Hal ini perlu dilakukan, agar bahan pangan yang dikrim bisa bertahan lama dan sesuai dengan selera lidah orang Palestina,” tutur Pimpinan AQL Islamic Center ini.

KH. Fadzlan Rabbany Garamatan membenarkan tentang rencana itu. ”Nanti bantuan bahan pangan yang akan kita klirim juga dalam bentuk tepung, setelah hasil panen Ubi itu kita olah menjadi tepung,” ujarnya.

Dengan adanya program bantuan pangan ini, jelas KH. Fadzlan Garamatan, membuat para petani desa yang tergabung dalam Relawan Pangan Indonesia-Palestiana ini, dapat bertahan hidup di tengah kesulitan yang dirasakan belakangan ini.

Seperti yang telah dilakukan Petani Relawan Pangan di Desa Cintabodas, Tasikmalaya, Jawa Barat, yang sudah bekerja secara simultan dalam membuka lahan pertanian seluas 50 Hektar untuk penanaman Ubi Jalar secara massal.

“Dari target pertama pengiriman Ubi sebanyak 1.000 Ton, jumlah petani yang terlibat sekitar 100 Petani Relawan Pangan. Dan akan kita kembangkan menjadi 300 Petani,” jelasnya.

Hal tersebut harus dilakukan, tambahnya, untuk mengejar target pengiriman tahap pertama yang akan dilakukan pada bulan Februari 2025, sebelum masuknya bulan suci Ramadhan 1446 H yang jatuh pada 1 Maret 2024.

Dalam upacara bendera bertajuk “Dukung Kemerdekaan Penuh Kemerdekaan Palestina” itu, KH. Fadzlan Rabbany Garamatan memberi mandat khusus kepada KH. Bachtiar Nasir, untuk mengantarkan sebuah “Bedug Berlapis Emas” berdimensi 5 x 7 meter –yang sedang dalam tahap pengerjaan–, yang nantinya akan dikirim ke Masjidil Aqsa di Yerussalem, Palestina.

“Bedug berlapis emas itu, akan menjadi simbol kedekatan hubungan rakyat Indonesia dan rakyat Palestina. Yang akan diletakkan di salah satu sudut di masjid yang pernah menjadi kiblat umat Islam di seluruh dunia,” uangkapnya.