Duo Kado Istimewa dari Pecatur Indonesia untuk HUT RI ke 77 dan Percasi ke 72

JAKARTA,Indotimes.co.id – Para pecatur terbaik  Indonesiam mempersembahkan dua kado istimewa untuk HUT Kemerdekaan RI ke -77, 17 Agustus 2022 dan Ulang Tahun Percasi ke-72, 17 Agustus 2022 dengan mencerak prestasi membanggakan di Olimpiade Catur ke-44 Chennai India.

Sukses tersebut juga membuat Dewan Pembina Pengurus Besar Persatuan Catur Indonesia (PB Percasi) Ir Eka Putra Wirya bangga.

Semangat juang dalam mengisi HUT RI yang ke 77 saat Percasi menampilkan pecaturnya di beberapa event dan Olimpiade Catur ke 44 di India patut diberikan apresiasi. Apalagi pecatur yang ditampilkan mampu meningkatkan prestasi yang dimiliki seperti Dewi AA Citra meraih Grand Master Wanita (GMW) begitu juga Azarya Jodi Setyaki mengukir Norma GM pertama dan Irene Kharisma Sukandar berhasil meraih Norma GM kedua,”tegas Eka Putra Wirya di Jakarta, kemarin.

Keberhasilan para pecatur nasional itu tidak terlepas hasil kerja keras para atlet selama melakukan latihan dan tak lupa dukungan pengurus PB Percasi yang memberikan tempaan dan para orang tua atlet.

Baca Juga:  Tim Catur Siwo DKI Jaya Imbangi Siwo Kalsel di Laga Uji Coba Jelang Porwanas

Pada kesempatan terpisah Ketua Umum PB Percasi, GM Utut Adianto mengatakan, melalui prestasi yang dipersembahkan tiga atlet catur nasional itu merupakan kabar yang menggembirakan saat Indonesia merayakan HUT RI ke 77 dan Ultah Percasi ke-72. (Percasi berdiri pada tanggal 17 Agustus 1950).

“Ini merupakan kado Spesialis dan terindah di tahun 2022,”tegas Utut.

Utut mengatakan, Pelatnas yang digelar PB Percasi mulai mewujudkan harapan satu persatu mengalami peningkatan. ‘Mari kita hantarkan anak-anak agar semakin berprestasi dan mampu hidup dari prestasi caturnya,” tambah the living legend Indonesia itu.

Sementara Citra sendiri saat dinyatakan meraih Norma GMW ketiga dan berhak menyandang gelar GMW mengungkapkan kegembiraannya memeluk maskot olimpiade ke 44 yang dipajang di alun-alun Hotel Four Points by Sheraton, di sebelah Gedung A, tempat pertandingan utama Olimpiade catur di Chennai, India.

Dengan prestasi yang diukir di India, Dewi AA Citra sejak dua pekan lalu sudah berhak menyandang gelar GMW seperti yang tercantum dalam website FIDE.

Baca Juga:  Siwo PWI Pusat Kembali Gelar Malam Anugerah Olahraga

Dewi AA Citra menjadi wanita ketiga Indonesia yang mampu menyabet gelar paling bergengsi bagi pecatur wanita itu. Dua wanita Indonesia yang meraih gelar WGM lebih dulu adalah Irene Kharisma Sukandar tahun 2008 dan Medina Warda Aulia tahun 2013.

Sedangkan IM Irene Kharisma Sukandar (2373) yang sehabis Olimpiade di India, tidak langsung pulang ke Indonesia, karena melanjutkan perjalanan ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, untuk mengikuti Festival Catur Abu Dhabi ke-28, 17-25 Agustus 2022. Irene memastikan meraih Norma GM keduanya setelah pada babak terakhir memaksa remis GM Leon Luke Mendonca (2571) dari India.

Dengan hasil remis tersebut Irene meraih 5 poin dari 9 babak dan ternyata angka tersebut mencukupi untuk meraih Norma GM karena dari 9 babak Irene tercatat berjumpa 7 GM dengan hasil dua kali menang, dua kali remis dan tiga kali kalah.

Dua kemenangannya didapat dari GM Jobava Baadur (2585, Georgia) dan GM Robert Hovhannisyan (2599, Armenia).
Bagi Irene ini adalah Norma GM keduanya. Norma GM pertama direbutnya saat menjadi Juara Asian Continental di Ho Chiminh City, Vietnam tahun 2012.

Baca Juga:  Marciano Norman Resmi Daftarkan Diri Jafi Caketum KONI Pusat

“Hahaha… Saya perlu sepuluh tahun untuk meraih norma GM kedua,” tulis Irene dalam pesannya.

IM Azarya Jodi Setyaki Raih Norma GM

Kabar gembira juga diraih pecatur putra Indonesia,IM Azarya Jodi Setyaki , yang meraih gelar juara dan Norma GM.

Jodi tampil sebagai juarapada Turnamen First Saturday di Budapest, Hungaria, yang berakhir, Selasa (16/8) malam. Secara meyakinkan menaklukkan GM Aczel Gergely (2497) dari Hungaria.

Hasil itu selain merebut gelar juara turnamen sekaligus juga memastikan Norma GM pertama buat Jodi dan tambahan rating sebanyak 30,3 poin.

“Posisi saya sempat ketinggalan satu bidak, tapi ada kompensasi serangan, jadi saya konsentrasi pada keberhasilan serangan saja,” cerita Jodi yang masih berdebar-debar saking gembiranya.

“Saya sudah tekadkan dalam hati jika ingin menjadi Grandmaster maka harus mampu mengalahkan Grandmaster,” tandas putra pertama WIM Lisa Lumongdong itu.