MANDALIKA, Indotimes.co.id – Pembalap belia Indonesia, Veda Ega sungguh tak terbendung di Race kedua Idemitsu Asia Talent Cup (IATC) Mandalika, di sirkuit kebanggaan Indonesia di Lombok Tengah, Minggu (13/11) sore.

Erick memuji pembalap asal Gunung Kidul, Yogyakarta itu dan berharap prestasi Veda Ega dapat menjadi contoh para pembalap muda Indonesia lainnya, juga para penyelenggara balap, dan tentu saja, IMI sebagai induk organisasi bermotor di tanah air.

Bertarung hebat melawan pembalap Malaysia Hakim Danish dan Shinya Ezawa, Veda Ega terlihat begitu gigih. “Akhirnya secara overall kan Veda bisa menempati peringkat ketiga. Salut. Tingkatkan terus prestasinya ya Veda,” tutur Erick Thohir usai menonton lomba di Mandalika itu.

Erick Thohir juga berharap pembalap Indonesia lain akan bangkit dan mampu mencetak prestasi seperti Veda Ega.

Menurutnya, prestasi itu akan terbentuk jika lebih banyak kompetisi diikuti pembalap baik di dalam maupun luar negeri.

“Fasilitas kan Indonesia sudah punya. Ada Sirkuit Mandalika, juga beberapa sirkuit permanen lain. Sejumlah mekanik dan coach andal yang mantan juara juga banyak untuk bisa menjadi mentor. Pembalap muda-muda pun banyak, jadi tinggal kompetisi diperbanyak, pasti prestasi akan terus dicetak,” Erick Thohir melanjutkan.

“Selamat kepada Veda Ega. Lihat aksinya di lintasan begitu menawan. Sejak awal ia bermain taktis dan terus mempertahankan posisinya hingga finis pertama usai 16 lap di Race 2 itu”, Erick menambahkan.

Veda Ega yang mulai start pada race 2 dengan posisi terdepan ini memang layak menempati posisi teratas. Bahkan kemenangan di Mandalika sore ini merupakan yang kedua baginya setelah sebelumnya ia juga juara di Race 1 IATC di Sirkuit Mandalika, pada Sabtu kemarin. Alhasil tambahan 25 poin membuat posisi Veda Ega pun naik ke peringkat ketiga klasemen akhir IATC 2022.

Pelatih Veda adalah ayahnya sendiri, pembalap Sudarmono, yang tekun membesut putranya tampil di balapan internasional. Sepanjang IATC 2022 ini, Veda Ega Pratama sudah enam kali naik podium. Podium pertama diraihnya di Qatar pada Maret lalu dengan menempati posisi ketiga.

Veda lantas dua kali naik podium di Qatar dengan menempati posisi kedua di Race 1 dan menjadi juara di Race 2. Di Malaysia, Veda Ega Pratama meraih sekali podium saat menjadi runner-up di Race 2. Dia kemudian menutup musim dengan manis usai menjadi juara pada 2 Race di Sirkuit Mandalika.

Jika Veda Ega yang kelahiran 23 November 2008 ini konsisten dan bisa memberikan teladan manis bagi semua pembalap Indonesia, tak ayal apa yang diharapkan Erick Thohir agar prestasi pembalap Indonesia bisa terus ditingkatkan akan terwujud.