JAKARTA, Indotimes.co.id – Panitian Pelaksana Asian Games 2018 (Inasgoc) dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menghibahkan peralatan telah digunakan pada pesta akbar olahraga se-Asia Agustus 2018 lalu kepada seluruh cabang olahraga (cabor).

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Inasgoc, Eris Herryanto mengatakan sejak Asian Games selesai, Inasgoc mulai menyelesaikan administrasi terhadap barang-barang yang menggunakan anggaran APBN bersifat belanja modal, di mana barang tersebut kebanyakan peralatan-peralatan olahraga.

“Dari 41 cabang olahraga, hari ini kita serahkan kepada 31 cabang olahraga dan 10 lainnya masih belum menyerahkan surat permohonan hibah,” kata Eris seusai rapat bersama cabor penerima hibah perlatan olaharag Barang Milik Negara (BMN), di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Kamis (29/10).

Menurut Eris, penyerahan hibah ini penting bagi Inasgoc, karena dengan penyerahan ini maka tugas Inasgoc dalam mempertanggungjawabkan Barang Milik Negara (BMN) terselesaikan. Selain itu, peralatan tersebut telah disimpan dalam gudang yang batas perjanjian dengan pemilik gudang sampai besok 30 November, sehingga jika tidak diambil sebelum batas waktu tersebut akan menambah anggaran lagi.

“Sehingga sangat tepat dalam waktu beberapa hari ini dari rekan-rekan cabor setelah menerima penyerahan hibah bisa mengambil,” kata Eris.

Sementara itu, Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot S Dewa Broto mengatakan bahwa apapun yang digunakan Inasgoc (Asian Games) dan Inapgoc (Asian Para Games) selama event beberapa waktu lalu itu adalah BMN, karena menggunakan anggaran Kemenpora.

“Ini menunjukan komitmen dan janji pemerintah bahwa seluruh peralatan, secanggih apapun, selengkap apapun yang kemarin digunakan oleh cabor itu kembali ke cabor juga. Karena selama ini yang menjadi kendala cabor itu kelangkaan peralatan atau peralatan yag sudah lama,” jelas Gatot.

Pada kesempatan itu, Gatot juga menyampaikan terima kasih kepada Inasgoc telah melakukan persiapan hibah yang sangat cepat. Juga kepada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang telah mengirimkan 15 tenaga dari BPKP untuk membantu percepatan proses hibah tersebut.