Indonesia Raih 2 Perunggu dari Tinju Asian Games

JAKARTA, Indotimes.co.id – Indonesia harus puas kebagian dua medali perunggu pada cabang olahraga (cabor) tinju Asian Games XVIII/2018, yang berakhir, Jumat (31/1) malam di Hall C JIExpo Kemayoran Jakarta.

Dua petinju Indonesia Sunan Agung Sunan Agung Amoragam dan Huswatun Hasanah gagal melaju kebabak final, setelah dikalahkan lawan-lawanya pada pertandingan semifinal.

Sunan Agung harus memendam ambisinya tampil di final, setelah dikalahkan petinju Uzbekistan, Mirazizbek MIrzakhalilov. Sunan kalah angka telak 0-5 dari lawannya tersebut.

Sunan yang kalah pengalaman bertanding, tak mampu berbuat banyak mengatasi gaya permainan Mirazizbek. Petinju Uzbekistan tersebut merupakan teman latih tanding Sunan Agung saat menjalani trainning camp di Ukraina.

“Saya sudah menjalankan strategi sesuai instruksi pelatih yakni bertarung dalam jarak jangkaun. Tetapi, saya sering terlambat menghindar sehingga pukulan lawan sering masuk,” unghkap Sunan Agung seusai pertandingan.

Sunan juga mengakui kalau dirinya masih kalah kelas dari lawannya tersebut. “Saya akui penampilan lawan memang jauh lebih baik,” tandas Sunan Agung.

Nasib serupa dialami petinju wanita Indonesia, Huswatun Hasanah yang langkahnya terhenti di semifinal kelas ringan. Huswatun harus mengakui keunggulan petinju kidal asal Thailand, Sudaporn Seesonde dengan skor 4-1.

Huswatun mengakui kalau dirinya kesulitan menghadapi petinju kidal dari Thailand ini. Selain itu dirinua juga kalah pegalaman bertanding dibanding petinju Thailand tersebut.

Sementara itu pelatih Kepala Tim Tinju Indonesia, Adi Suwandana mengatakan, penyebab kekalahan Sunan Agung sama dengan Huswatun yakni kurang pengalaman bertanding internasional.

Menurut Adi, kedua anak asuhannya itu mengalami kesulitan saat menghadapi lawan yang agresif. “Sunan Agung kalah karena kurang mampu mengantisipasi serangan lawan yang terus mendesak. Semua ini terjadi karena dia kurang pengalaman bertanding internasional,” kata Adi.

Dengan raihan 2 perunggu, cabang tinju gagal memenuhi target satu medali emas yang dibebankan pemerintah.