Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) Akan Melakukan Tes Doping Ke Seluruh Pelatnas

JAKARTA, Indotimes.co.id – Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) akan melakukan tes doping ke seluruh Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) cabor Asian Games 2018 secara acak.

Demikian ditegaskan Ketua LADI  dr Zaini Kadhafi Saragih di sela-sela acara Sosialisasi dan Pengawasan Doping cabor Asian Games 2018 di Hotel Ambhara Jakarta, Senin (7/5) malam.

Menurut Zaini, tes doping secara acak yang dilakukan pihaknya merupakan bagian dari pengawasan yang dilakukan supaya tidak ada atlet Indonesia yang positif doping di Asian Games 2018 mendatang.

Sebagai langkah awal  LADI telah mengeluar buku yang mencantumkan daftar obat atau suplemen yang tidak boleh di komsumsi para atlet. ” “Namun kami tidak bisa merekomendasikan obat atau suplemen kepada para atlet. Kode etik kami melarang untuk hal itu,” kata Zaini.

Mantan dokter Timnas PSSI itu menjelaskan, menurut kode etik yang dikeluarkan Lembaga Anti Doping Dunia (WADA), LADI tidak diperbolehkan menyarankan atau merekomendasikan  seseorang mengkomsumsi obat-obatan atau suplemen tertentu.

Terkait hal itu dalam waktu dekat ini LADI akan menggelar tes doping kepada atlet saat latihan. LADI akan keliling ke beberapa cabor, tapi itu sifatnya dadakan.

” Ya, prosedurnya seperti itu, kami tidak bisa kasih tahu cabor mana saja yang akan kami tes.” ungkap Zaini, seraya menambahkan tes tersebut akan berlangsung sampai Asian Games nanti dimulai.

Lebih lanjut menurutnya upaya ini juga harus dimbangi sosialisasi terhadap seluruh cabor.   Berdasarkan pengalaman di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 lalu, jumlah atlet yang positif doping lebih banyak dari sebelumnya.

Karena itu, LADI berharap lewat sosialisasi yang diikuti 40 cabor peserta Asian Games 2018, atlet yang terkena doping nantinya bisa dihindari.

LADI terus berkoordinasi dengan Indonesia Asian Games Organizing Committee (INASGOC) untuk bantuan kerja sama asistensi dan sumber daya manusia (SDM). Termasuk soal lokasi laboratorium yang akan digunakan untuk menggelar tes doping Asian Games 2018.

“Penentuan laboratorium yang akan digunakan nanti menunggu arahan INASGOC dan OCA (Dewan Olimpiade Asia). Kami hanya menyarankan laboratorium yang terakreditasi WADA,” pungkas Zaini.