JAKARTA, Indotimes.co.id – Tim gulat Indonesia tampil gemilang pada Kejuaraan Gulat Asia Tenggara (Southeast Asian Wrestling and Grapping Championship) 2018 di Manila, Filipina. Semua pegulat yang dikirim mampu memenuhi harapan mendulang medali, dengan 9 medali emas, 2 perak dan dua medali perunggu yang diraih di kejuaraan tersebut.

Dari 13 pegulat yang diikirim, 9 putra dan 4 putri , seluruhnya menyumbang medali dari masing-masing kelas yang diikutinya. Indonesia menurunkan 13 pegulat terdiri dari 9 putra dan 4 putri. Dari 13 pegulat itu, 10 berasal dari Pengprov PGSI Jatim, 3 dari Pengprov PGSI Kalsel.

“Sekali lagi ini membuktikan bahwa pegulat kita memang masih diperhitungkan di Asia Tenggara,” ujar Kabid Binpres PP PGSI, Gusti Randa, yang ikut memantau event Southeast Asian Wrestling and Grapping Championship 2018 yang digelar 6-10 November itu, di Manila, Kamis (8/11) sore.

Baca Juga:  Akhiri Dualisme, Tahir Pimpin Kembali PTMSI

Gusti tidak sekadar ingin melihat penampilan beberapa pegulat Asian Games yang diikutkan di kejuaraan tersebut. Gusti ingin mengetahui sejauh mana perkembangan para pegulat dari negara-negara pesaing Indonesia pada SEA Games mendatang.

“Saya kira yang diterjunkan di event ini bukan pegulat asal-asalan. Semua dari tm nasionalnya masing-masing, jadi persaingannya juga berat,” ujar Gusti Randa.

Pada jari kedua kejuaraan, Kamis (8/11), tim gulat Indonesia kembali meraih 2 medali emas, 1 perak dan 1 perunggu. Dua medali emas diraih Supriono dan Muhammad Adam Risqa, masing-masing dari gaya grego kelas 77 kg dan 97 kg. Satu perak disumbang Dimas Septo Anugraha di kelas 125 kg gaya bebas, sementara perunggu oleh Abdul Rochim di kelas 61 kg gaya bebas.

Indonesia masih berpeluang menambah medali lagi dari keikutsertaannnya di kompetisi gulat pantai. Namun, nomor ini hanya diikuti oleh tiga pegulat asal Kalsel saja.

Baca Juga:  Inasgoc dan Kemenpora Hibahkan Peralatan Asian Games ke Cabang-Olahraga

Pada hari pertama kejuaraan, Rabu (7/11), Indonesia berhasil meraih tujuh medali emas, satu perak dan satu perunggu. Ketujuh medali emas dipersembahkan oleh Mutiara Ayuningtyas di gaya bebas kelas 59 kg putri, Andrea Roxana Nastrusnicu di gaya bebas kelas 72 kg putri, Puji Prastyo di gaya bebas kelas 57 kg putra, Arif Suro Dinoyo di gaya grego kelas 72 kg, Lulut Gilang di gaya grego kelas 82 kg, Agus Faajar di gaya grego kelas 87 kg, dan Fahriansyah di gaya bebas kelas 86 kg putra.

Sedang satu medali perak disumbangkan oleh Aifiya Kurniawati di gaya bebas kelas 65 kg putri, sementara satu perunggu direbut Shintia Eka Arfenda dari gaya bebas kelas 55 kg putri.