UTI Pro Membawa Kemajuan Taekwondo Indonesia

JAKARTA, Indotimes.co.id – Pendiri Universal Taekwondo Indonesia Profesional (UTI Pro), Grand Master Lioe Nam Khiong, mengungkapkan rasa bangganya karena yayasan didirikannya kini telah maju pesat. Sejak didirikan pada 2011 UTI Pro kini mampu perbuat banyak untuk Indonesia, termasuk mengirim wasit ke Olimpiade Rio De Janeiro, Brasil, 2014 lalu.

Demikian dikatakan pemegang sabuk DAN IX Kukkiwon dalam acara pembukaan Pelantikan dan Rakernas UTI Pro di Hotel Mega Anggrek, Jakarta, Sabtu (3/3).

Menurut Lioe Nam Khiong semua yang telah dilakukan UTI Pro tentu saja membawa harum Merah Putih bahwa taekwondo Indonesia bisa berperan di dunia internasional.

“Keberadaan UTI Pro sepenuhnya demi kemajuan Indonesia secara keseluruhan. Ini kami lakukan demi kemajuan dan masa depan taekwondo Indonesia. Karena hanya lewat taekwondo kami bisa berbuat yang terbaik untuk Indonesia,” kata Lioe Nam Khiong.

Baca Juga:  Piala Presiden 2024: Catatan Tersisa dari Manahan

Bersamaan kegiatan Rakernas UTI Pro, juga dilakukan pelantikan yang diikuti pengurus 34 pengurus provinsi (Pengprov) UTI di Indonesia.

Ketua Panitia Pelaksana kegiatan, Rahadewi Neta, dalam sambutannya mengatakan, kegiatan yang bertema “Bersinergi, Sepaham, Sejiwa, dan Sehati Dalam Memajukan UTI di seluruh Indonesia” meliputi pelantikan kepengurusan periode 2017-2021 dan Rakernas 2018 ini dihadiri 174 peserta. Sedang Rakernas khusus untuk membicarakan berbagai hal yang bertujuan untuk lebih membangun UTI Pro ke depan.

Sementara itu Ketua Umum UTI Pro, Mayjen (Purn.) Andogo Wiradi, menyambut gembira digelarnya acara tersebur. Dari event ini terlihat soliditas UTI Pro seluruh Indonesia dan prestasi meningkat serta masa depan organisasi ini tidak perlu diragukan lagi.

“Kami yakin UTI ke depan bisa lebih berkontribusi terhadap perkembangan taekwondo di Tanah Air. Dari Rakernas ini, kami berharap semuanya bisa lebih baik lagi,” kata Andogo.

Baca Juga:  Menpora Harapkan Kegiatan Sepeda Nusantara Rangkai Persatuan dan Kebhinekaan

Andogo menyadari ‘jantung prestasi’ adalah kompetisi. Karena itu, kompetisi yang berjenjang akan lebih digalakkan lagi. Dia juga meminta kepada para pengurus provinsi yang hadir dalam Rakernas, untuk menjalankan semua program pembuan dan kompetisi yang ada.

“Kami memang sebaik mungkin dalam pembinaan prestasi dan membangun daerah-daerah agar para atletnya lebih baik lagi,” pungkas Andoko.