Kemenkop-Perumda Pasar Jaya Jadikan UMKM Sebagai Trendsetter

JAKARTA, Indotimes.co.id –  Kementerian Koperasi dan UKM bersama Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Jaya melakukan sinergi dalam upaya mendorong UMKM di lingkungan Pasar Jaya untuk naik kelas sekaligus bisa menjadi trendsetter kebutuhan barang dan jasa di masyarakat.

“Nantinya akan banyak yang kita kerjasamakan, seperti peningkatan capasitas building UMKM di lingkungan Pasar Jaya, bagaimana pembiayaannya sampai langkah-langkah yag diperlukan menjadikan UMKM di lingkungan Pasar Jaya bisa menjadi trendsetter,” kata Dirut Perumda Pasar Jaya Arief Nasrudin, usai bertemu dengan Menkop dan UKM Teten Masduki di Jakarta, Kamis (31/10).

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Staf ahli Menkop dan UKM Bidang Produktifitas dan Daya Saing Herustiati, dan Ketua Puskoppas (Pusat Koperasi Pasar) Jaya H Gusnal.

Arief mengakui selama ini UMKM termasuk di lingkungan Perumda Pasar Jaya umumnya hanya sebagai follower saja. Sementara perkembangan market place demikian pesat dan menjadi trendsetter untuk berbagai macam kebutuhan masyarakat.

Untuk bisa menjadi trendsetter dan tidak hanya sebagai follower, Menkop dan UKM meminta Perumda Pasar Jaya membuat big data dan market intelligence yang selama ini banyak dilakukan oleh marketplace. Dengan demikian nantinya berdasarkan big data itu, UMKM tidak hanya menjadi flollower saja namun juga bisa mengkreasi market sendiri.

Menkop dan UKM juga minta dari luar Jakarta sudah dalam keadaan bersih ketika sampai di Jakarta. ” Misalkan untuk ayam potong dari daerah, kalau masuk ke pasar Jaya sudah harus bersih dan siap diolah konsumen,” katanya.

“Kami siap melakukan langkah-langkah yang diminta Menkop dan UKM, selanjutnya juga melakukan kerjasama untuk meningkatkan kontribusi dan menaikkelaskan UMKM khususnya di lingkungan PD Pasar Jaya yang mengelola 153 pasar dan 105 ribu UMKM,” ungkapnya.

Staf ahli Menkop dan UKM Herustiati menambahkan, dalam hal inovasi, selama ini UMKM selalu ketinggalan dibanding marketplace atau barang impor khususnya dari Cina.

“Kita perlu lakukan market intelligence agar kita bisa menjadi trendsetter, memiliki pasar sendiri dan menjadi pioner, katanya.

Menurut Heru, Perumda Jaya yang membawahi 153 pasar dan 100 ribu lebih UMKM, akan menjadi kekuatan ekonomi yang cukup besar bila mampu melakukan inovasi dan kreasi pasar.

“Ini yang lagi kita bahas dan sinergikan detail pelaksanaannya, karena kita sadar, perkembangan pasar begitu cepat demikian juga dengan habit atau selera mayarakat,” katanya.