BALI, Indotimes.co.id – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menyatakan kehadiran IOC dan FIFA pada KTT G20 di Bali sejalan dengan persepsi positif negara-negara maju terhadap perkembangan Indonesia di masa depan. Menurut Erick, pertumbuhan ekonomi yang stabil dan prospek market yang luas membuat kedua organisasi olahraga internasional optimistis olahraga Indonesia akan turut berkembang.

“Sejak pembukaan G20 ini, semua negara memberikan apresiasi kepada Presiden Joko Widodo dan Indonesia atas kemajuan dan prospek masa depan Indonesia. Karena kemajuan olahraga sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan pasar yang besar, maka IOC dan FIFA juga melihat hal serupa dan keduanya siap memberikan dukungan bagi olahraga kita,” ujar Erick Thohir usai menjamu Presiden IOC, Thomas Bach dan Presiden FIFA, Gianni Infantino di sela-sela G2- Leaders’s Lunch di Apurva, Badung, Bali, Selasa (15/11).

Baca Juga:  Menpora Saksikan Laga Persib Bandung vs PSS Sleman di Stadion GBLA

Dalam jamuan yang didampingi Ketua Indonesia Olympic Commitee (KOI/NOC), Raja Sapta Oktohari itu, Erick menjelaskan kehadiran Thomas Bach dan Gianni Infantino juga bertujuan untuk memperkuat sinergitas dengan Indonesia yang akan menjadi tuan rumah kejuaraan berlevel dunia.

“Sejak kesuksesan Asian Games 2018, dunia kian mengakui kemampuan Indonesia dalam menggelar event internasional. Baik soal teknis, fasilitas, maupun hospitality. Apalagi sebentar lagi kita akan jadi tuan rumah Piala Dunia FIFA U-20, lalu Kejuaraan Dunia Basket, World Beach Games, jadi saya pikir, jika IOC dan FIFA optimistis, maka kita harus lebih yakin bahwa olahraga kita bisa maju, termasuk industrinya,” tambah Erick yang juga IOC Member.

Dengan semangat perdamaian dan sportifitas yang dijunjung tinggi olahraga, Erick menambahkan keberadaan IOC dan FIFA di G20 juga menyebarkan pesan bahwa olahraga harus menjadi pemersatu, mendamaikan, dan penghilang konflik.

Baca Juga:  Priska dan Jessy Sukses Raih Gelar Tunamen ITF World Tennis Tour

“Pesan yang disampaikan IOC dan FIFA di G20, dan dikaitkan dengan konflik di belahan dunia lain, kita harus sadar olahraga itu seharusnya mendamaikan dan tidak memunculkan perpecahan. Ini juga harus menjadi pelajaran bagi kita agar tak ada lagi kerusuhan atau konflik di olahraga dan sepakbola kita,” tandasnya.