MERAUKE, Indotimes.co.id—DKI Jakarta, Jawa Timur dan Kalimantan Timur berbagi medali emas dari tiga kelas gaya Greco roman yang dipertandingkan di hari keenam pentas gulat PON XX Papua, Rabu (13/10) di GOR Head Sai, Merauke.

Dari laga di  tiga gaya Greco yang ditandingkan Rabu ini, baik DKI Jakarta, Jatim dan Kaltim sama-sama mendulang satu medali emas. Namun Jatim dan Kaltim mendapat tambahan satu perak dan satu perunggu.

Medali emas DKI Jakarta dipersembahkan oleh Andika Sulaeman di kelas 77kg, sementara emas untuk Jatim disumbangkan Hasan Sidik dari kelas 60kg, dan emas untuk Kaltim oleh Muhammad Aliansyah di kelas 67kg.

Ketiganya adalah pegulat nasional, sama-s-ama menjadi unggulan, dan sejak awal diperhitungkan tampil di podium pemenang.

Emas dari Andika membuat DKI Jakarta mencapai target membawa pulang satu medali emas. Namun, DKI Jakarta masih berharap pada dua pegulatnya yang baru akan tampil besok, Kamis (14/10) yakni Rudiansyah di kelas 87kg dan Nur Rusli di kelas 130 kg.

Baca Juga:  Deputi Isnanta Berharap Peserta Program Talenta Muda Menjadi Role Model Kepemimpinan di Daerahnya

Emas dari Hasan Sidik juga membuat tim gulat Jatim memenuhi targetnya, merengkuh enam emas. Jatim pun masih memiliki peluang untuk menambah perolehan medalinya, dari tiga pegulatnya yang akan turun ke gelanggang pada hari terakhir, Kamis (14/10). Jatim kini membukukan 6-5-2 medali, disusul Jabar 2-2-1, dan Kaltim 2-1-4.

Untuk Kaltim, emas dari Aliansyah membuat mereka kembali menggusur Kalimantan Selatan dalam klasemen sementara medali gulat. Namun, Kaltim harus berjuang keras untuk menggeser dominasi Jatim.

Dari pertarungan di kelas 60kg, Hasan Sidik tidak banyak menemui kesulitan untuk merebut medali emas saat mengalahkan Suparmanto (Kaltim) di final dengan skor 5-2 setelah bermain dua babak penuh.

Perunggu di kelas 60kg ini untuk Hamdian Rachmat B (Jabar), setelah mengalahkan Bismi Fernandes (Bengkulu) dengan skor 9-7 dalam dua babak.

Di kelas 67kg, Muhammad Aliansyah sukses untuk meraih medali emas untuk ketiga kalinya untuk Kaltim, setelah PON 2012 Riau dan PON 2016 Bandung.

Baca Juga:  Ketua PWI Pusat Zulmansyah Sekedang Apresiasi Suksesnya Acara Puncak MHT Awards 2024

Aliansyah di final mengalahkan Peri Budiawan (Jabar) dengan skor 9-2 dalam  waktu 2 menit 30 detik. Kemenangannya disambut sangat meriah oleh kontingen Kaltim.

Aliansyah sejak usai Pra PON tahun 2019 di Jakarta memang sudah diproyeksikan untuk meraih medali di kelas ini mengingat pengalamannya yang luar biasa.

Perunggu kelas 67kg untuk Arief Suro Wijoyo (Jatim),  yang hanya butuh waktu 20 detik untuk mengalahkan Tri Wahono (Bengkulu) dengan skor 8-0.

Di kelas 77kg, Andika Sulaeman tidak menemui perlawanan  berarti dari lawan-lawannya. Keempat lawannya ditaklukkannya dalam waktu satu ronde.

Andika menjatuhkan dua lawan dengan jatuhan atau touche, yakni Paulus Sarwa (Papua) dan Prija Iska Ahmad (Banten). Berikutnya, Andika menang telak 8-0 atas Kusno Hadi (Kaltim) di babak pertama. Terakhir, Andika melibas Supriyono (Jatim) dengan kemenangan angka mutlak 8-0 di babak pertama. Medali perak untuk Supriyono, perunggu Kusno Hadi.

Baca Juga:  Monas Tidak Mampu Menampung Massa Aksi Damai