Rob Clinton Kardinal Siap Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

JAKARTA, Indotimes.co.id – Calon legislatif (Caleg) DPRD DKI Jakarta dari Partai Golkar Dapil 3 Jakarta Utara (Tanjung Priuk, Penjaringan dan Pademangan), Rob Clinton Kardinal (RCK), siap meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan tiga indikator pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.

Hal itu disampaikan Rob yang juga pengusaha muda pemilik sebuah perusahaan IT di Jakarta itu, dalam visi dan misi politik dirinya. Itu juga yang membuat Rob memutuskan untuk terjun berpolitik lantaran sangat prihatin terhadap lingkungan, khusunya di Dapilnya tersebut.

“Setelah saya berikhtiar mendaftar menjadi caleg DPRD Jakarta Partai Golkar, saya tinggalkan bisnis dan terjun ke bawah di Dapil untuk melakukan sosialisasi, turun langsung ke 500 titik dari 2.300 RT. Saya terenyuh karena mendengar masyarakat yang terkena DBD lebih banyak yang meninggal daripada yang sembuh setelah berobat ke rumah sakit, selain itu BPJS dipersulit dan KJP tidak sampai kepada yang bersangkutan, ini terjadi di sana,” ungkap Rob seusai Deklarasi dan Pesta Ayo Kita Mulai di Britama Arena (Sports Mall), Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (8/4/) malam.

Baca Juga:  Di Konfrensi Kepanduan Dunia di Mesir, Prof Ni’am Serukan Dukungan Kemerdekaan Palestina

Politus muda ini juga menceritakan awal mula memutuskan maju menjadi caleg. “Kalau orang-orang, mikir saya maju karena papa saya di politik. Padahal sebenarnya sama papa saya tidak boleh, terus mama, adik, kakak, semua awalnya nolak. Saya sendiri yang mau,” ujar Rob Clinton yang juga putra dari politikus Partai Golkar, Robert Kardinal.

Tetapi, berkat keinginannya yang teguh, Rob membuktikan kepada keluarga jika dia serius ingin terjun menjadi caleg. Selain itu dirinya juga telah mengetahui akar masalah yang dihadapi warga di Dapilnya.

“Uniknya Jakarta Utara yang memiliki laut yang luas dan pelabuhan standar internasional, ada satu yang kurang di sini, yaitu warganya masih banyak yang kurang mampu, untuk akses air bersih saja hanya 50 persen masyarakat yang mampu memilikinya,” kata Ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) DKI Jakarta, tersebut.

Masalahnya sumber air bersih sulit, di Penjaringan ada RT yang PAM belum masuk, beli air di depo-depo, kan harganya mahal, Bahkan uang 700 ribu sebulan habis ke air. Ini permasalahan mendasar,” ujar, Rob yang akrab dengan sapaan RCK ini

Baca Juga:  Kuasa Hukum Tergugat PP.PTMSI Sayangkan Sikap KONI Pusat Abaikan Putusan PTUN

Rob mengakui tidak mudah menuntaskan permasalahan di Dapilnya tersebut. Menurutnya ini sebuah Pekerjaan Rumah (PR) yang luar biasa banyak, banyak factor yang harus dibenahi.”Kunci untuk mengentaskan itu semua adalah pendidikan, kalau pendidikan bagus maka kesehatan dan kesejahteraan akan mengikuti,” kata pria kelahiran Jakarta tahun 1993 ini.

Rob menambahkan di Jakarta Utara, hanya memiliki satu sekolah unggulan yakni SMA 13. Ketika saya kuliah di UI, yang banyak masuk adalah anak Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan, karena di wilayah tersebut banyak sekolah unggulan misalnya SMA 68, SMA 70, SMA 6 dan lainnya. “Saya percaya ke depan SMA di Jakut harus ditambah lebih banyak lagi sekolah unggulan, sehingga banyak anak-anak di Jakarta Utara masuk ke Rerguruan Tinggi bergengsi,” tegas Rob.

“Jadi visi saya ke depan membuat rakyat lebih pinter. Memintarkan orang. Bonus demografi 2030, Indonesia paling unggul di ASEAN. Sama saja itu sia-sia kalau SDM tidak unggul. Jadi tingkat pendidikan harus tinggi, Pemerintah sekarang harus menyadari hal itu,”
Selain dibebankan oleh partai menjadi caleg, RCK juga ditunjuk menjadi TKD (Tim Kampanye Daerah) di bidang milenial untuk mengkampanyekan Jokowi-Ma’ruf di Pilpres 2019.

Baca Juga:  Manifesto Garuda Nusantara , untuk Masa Depan Indonesia

“Saya tetap konsisten, sejalan dan sepikiran program saya dengan Presiden Jokowi, sebagai caleg dan TKD saya harus mendorong juga bahwa Jokowi harus dipilih lagi. Presiden siapapun itu tidak cukup lima tahun, dikasih 10 tahun. Kalau bagus kenapa tidak ?” tandas Rob.

Rob juga berjanji kalau terpilih sebagai anggota DPRD dia akan memilih komisi E yang tidak populer.”Dari sekarang sudah memantapkan kalau terpilih nanti saya mau duduk di Komisi E yang tidak populer, yang buangan. Ini bidang kesejahteraan, sosial dan pemuda. Saya malah mau masuk ke sini. Ini yang saya mau, itu sesuai dengan motivasi saat maju. Banyak orang rebutan Komisi C dan D, yang anggaran dan infrastruktur. Motivasasi saya ada di Komisi E. Kalau cari uang, hidup saya lebih enak jadi pengusaha, semua dengan mudah,”pungkas Rob.