MACHIDA,  Indotimes.co.id — Tim para bukutangkis Indonesia yang akan tampil di Paralimpiade Tokyo 2020 memilih rute yang berbeda dengan kontingen cabang olah raga lainnya. Setelah mendarat di Bandara Haneda, tim para badminton memiliki agenda lain.

Berbeda dengan beberapa cabor lainnya yang langsung masuk ke perkampungan atlet, tim para badminton justru menuju ke Machida, sebuah kota yang berjarak sekitar 45 km dari pusat Kota Tokyo.

Tim para badminton mendarat di bandar udara Haneda pagi tadi, semua kontingen langsung menjalani PCR tes yang mana hasilnya semua negatif. Setelah itu mereka melakukan perjalanan selama 45 menit menuju Machida.

“Syukurlah semua atlet berada dalam kondisi sehat. Hasil tes PCR mereka juga semua negatif sehingga kami bisa melanjutkan perjalanan ke Machida,” ujar Sapta Kunto Purnama, Manajer Para bulu tangkis Indonesia.

Tim para badminton memiliki alasan tersendiri untuk singgah di Machida terlebih dahulu sebelum masuk perkampungan atlet.

“Kami akan menjalani latihan di Machida terlebih dahulu sebelum bergabung dengan kontingen lainnya di Tokyo. Tujuan diadakannya latihan di Machida guna memberi kesempatan kepada atlet untuk beradaptasi dengan suhu dan kelembaban udara di Jepang,” jelas Kunto.

Menurut Kunto, dengan mengadakan latihan di Machida, diharapkan kondisi fisik atlet bisa beradaptasi dengan suhu dan cuaca saat pertandingan nanti..

Machida bukanlah tempat yang baru bagi atlet para bulu tangkis Indonesia. Pada 2017, para bulu tangkis pernah melakukan pelatnas di Machida untuk tampil ke kejuaraan dunia.

“Semua atlet sudah cukup mengenal lingkungan dan cuaca di Machida. Bahkan ada beberapa warga di sini yang masih ingat dengan nama pemain kita,” tandas Kunto.

Tim para bulu tangkis akan menjalani latihan di Machida hingga 25 Agustus sebelum masuk ke athlete villages sehari kemudian. Leani Ratri Oktila dkk, baru akan bertanding di pentas Paralimpiade 2020 pada 1 September 2021.