Asian Games 2018 Majukan Produk Dalam Negeri

JAKARTA, Indotimes.co.id – Perhelatan akbar Asian Games XVIII/2018 di Jakarta – Palembang pada Agustus mendatang diharapkan akan memberikan manfaat yang besar kepada bangsa Indonesia. Salah satu yang dirasakan oleh masyarakat adalah dampak langsung ekonomi dari berbagai sektor.

Hal tersebut dikatakan Ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC) Erick Thohir dalam pengenalan merchandise resmi Asian Games 2018. di Jakarta, Rabu (30/5).

Menurut Erick salah satu komitmen INASGOC untuk memajukan produk dalam negeri, adalah melalui penyediaan merchandise resmi Asian Games 2018.

Direktur Merchandise INASGOC, Mochtar Sarman mengatakan bahwa pihaknya selalu mendahulukan perusahaan dan UMKM nasional untuk menjadi pemegang lisensi merchandise resmi.

“Hal ini merupakan upaya kami dalam mempromosikan produk dalam negeri kepada dunia. Kami yakin dengan mengedepankan perusahaan dan UMKM nasional dalam menyediakan merchandise resmi Asian Games akan memberikan warisan yang positif untuk kedepannya,” tandas Mochtar.

Panitia Pelaksana Asian Games 2018 telah memilih 17 perusahaan dan UMKM nasional sebagai pemegang lisensi untuk memproduksi dan menjual merchandise resmi Asian Games 2018.

Pemilihan pemegang lisensi tersebut dilakukan secara transparan dan akuntabel dengan mengumumkannya melalui website dan kemudian dipilih secara ketat berdasarkan kriteria yang dipersyaratkan.

Sistem kerjasama bisnis antara pemegang lisensi dengan Panitia adalah sistem bagi hasil, dimana bagian untuk Panitia dari hasil penjualan merchandise akan diserahkan ke negara.

“17 pemegang lisensi melalui proses seleksi yang ketat. Beberapa komponen yang coba kami ukur adalah kualitas dan orisinalitas produk. Yang kedua adalah kekuatan jaringan distribusi. Selain itu adalah mitra pemegang lisensi harus memiliki daya serap mitra dan pemberdayaan mitra UMKM serta memiliki kredibilitas perusahaan yang baik,” jelas Mochtar.

Ke depannya, akan ada tambahan mitra pemegang lisensi di bidang produk casing ponsel, kemudian kerajinan berbahan dasar kulit serta makanan.

Dari sisi desain merchandise, Ketua INASGOC Erick Thohir menjelaskan bahwa keseluruhan produk adalah karya anak bangsa Indonesia. “Melalui Asian Games, kita berupaya agar produsen dan desainer Indonesia naik kelas secara global,” jelas Erick.

Menariknya lagi, Erick menjelaskan bahwa tidak ada dana APBN yang digunakan untuk produksi merchandise, karena produksi dilakukan oleh para mitra dengan skema bagi hasil.

“Sebelumnya skema ini belum pernah diterapkan untuk event dengan skala sebesar ini di Indonesia. Saya bahkan kalau mau punya merchandise, ya beli sendiri,” ujar Erick.

Di saat yang bersamaan, Ketua KADIN Rosan P. Roeslani menjelaskan bahwa Asian Games 2018 sangat mendukung perkembangan iklim usaha di Indonesia.

“Semua terlibat, mulai dari perusahaan kecil sampai besar terlibat. Hal ini mendorong daya beli atau konsumsi di masyarakat Indonesia dan akan berdampak sangat signifikan di pertumbuhan ekonomi kita. Selain itu, Asian Games juga mendorong banyak terciptanya lapangan kerja baru,” jelas Rosan.

Sementara itu, beberapa mitra pemegang lisensi menyatakan semangat mereka berpartisipasi di Asian Games. M. Yukka, salah satu mitra yang juga produsen sepatu asal Bandung, Brodo, menjelaskan bahwa terkait produk spesial Asian Games, mereka membuat beberapa produk special.

“Kami membuat produk sepatu boots yang terinspirasi dari Kaka, perlambang kekuatan. Sementara itu kami juga memproduksi sepatu running, yang terinspirasi dari Atung, perlambang kecepatan,” jelas Yukka.

Du’Anyam, mitra pemegang lisensi yang usahanya meliputi kerajinan anyaman bahkan mengerahkan 450 ibu-ibu di Flores untuk membuat merchandise khusus Asian Games.

“Walau mereka jauh di timur Indonesia, Asian Games jelas membawa dampak ekonomi yang positif bagi masyarakat kita,” ucap Melia Winata – CMO and Marketing Director Du’Anyam.

Saat ini, merchandise resmi Asian Games 2018 telah dijual di website resmi Asian Games 2018, lebih dari 2,000 waralaba Alfamart, portal belanja online dan booth resmi yang tersebar di beberapa mal.

“Kami menghimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk selalu membeli merchandise resmi, karena hasil dari penjualannya akan langsung diserahkan ke negara,” pungkas Mochtar.