Ribuan Seniman Terbaik Indonesia Unjuk Gigi di Upacara Pembukaan Asian Games 2018

JAKARTA, Indotimes.co.id – Upacara Pembukaan Asian Games 2018 merupakan sebuah acara yang dinanti oleh jutaan masyarakat Indonesia. Seperti multi event olahraga internasional lainnya, upacara pembukaan menjadi ajang unjuk kekayaan budaya yang dimiliki oleh tuan rumah. Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC) akan melibatkan ribuan Seniman Indonesia baik dari penari, musisi dan perupa pada upacara pembukaan yang rencananya dihadiri juga oleh puluhan tamu negara.

Ketua INASGOC, Erick Thohir, mengatakan upacara pembukaan Asian Games 2018 akan menjadi upacara pembukaan multi event olahraga yang terbesar dan termegah di dunia.

Menurut Eruck melalui acara ini, diharapkan dapat mempromosikan kekayaan bangsa Indonesia kepada masyarakat global.

“Acara ini diperkirakan akan disaksikan oleh empat miliar orang. Maka kami berkomitmen untuk melibatkan seniman Indonesia sebagai punggawa dalam upacara pembukaan ini,” tegas Erick.

Herty Purba, Direktur Pembukaan dan Penutupan Asian Games 2018, menjelaskan bahwa putra-putri terbaik bangsa ini terpilih menjadi mitra penyelenggaraan Asian Games, bahkan sekitar 90 persen dari total mitra khusus untuk opening ceremony saja berasal dari dalam negeri.

“Ini momen kita untuk maju. Mulai dari Wishnutama kita tunjuk sebagai Creative Director seremoni, sampai Eko Supriyanto yang jadi koreografer Madonna dalam tim,” ujar Herty.

Wishnutama, Creative Director upacara pembukaan mengatakan bahwa dirinya sebagai anak bangsa sangat bangga dipercaya menjadi salah satu yang terlibat dalam pelaksanaan event akbar ini dan merupakan kesempatan luar biasa yang amat jarang terjadi.

Selain Wishnutama dan Eko Supriyanto, talenta lain yang akan menyemarakkan upacara pembukaan ada Denny Malik yang juga berpartisipasi sebagai koreografer, Addie MS dan Ronald Steven dari sisi musik, perancang busana Rinaldi Yunardi dan Dynand Fariz hingga maestro seni rupa Indonesia, Sunaryo.

Herty menambahkan
bahwa para konsultan tersebut digandeng karena pengalaman mereka berkarya di Olimpiade yang lalu. “Kita ajak mereka kesini karena pengalaman teruji, plus untuk transfer ilmu ke orang Indonesia dong. Ke depannya, kalau bisa kita lah yang jadi tenaga ahli terbaik di benua Asia,” tandas Herty.

Dijelaskannya bahwa hanya teknologi dan sistem canggih saja yang menggunakan jasa dari mitra luar negeri.

Mengenai partisipasi mitra dalam opening ceremony Asian Games 2018, Erick Thohir menegaskan bahwa semua proses seleksi telah dilakukan dengan transparan, dapat dipertanggung jawabkan dan sesuai dengan aturan yang hukum yang berlaku di Indonesia.